Previous chapter:
Chapter 210: Naluri
Next chapter:
Chapter 212: Naluri 3
PREVIEW
... n tahu mengapa dia tidak menolaknya seperti yang dilakukan semua pria lain. Dan sungguh, rasa ingin tahu hanyalah sebuah alasan. Bahkan dengan pertanyaan-pertanyaan itu, hasratnya tetap ada.
Dia ingin berbaring dengan pria ini.
Namun, begitu ia merasakan dorongan seksual itu, sebuah peringatan bergema di benaknya, dan ia teringat kenyataan mereka. Pernikahannya sudah begitu dekat, dan ia bahkan belum mengizinkan tunangannya menyentuhnya...
Terlambat, kesadarannya bangkit ...
YOU MAY ALSO LIKE