Previous chapter:
Chapter 256: Pintu Besi
PREVIEW
... anya dengan kedua tangannya. Rasa mual mencengkeramnya.
Sakit kepalanya begitu parah, rasanya seperti tengkoraknya hancur. Seolah-olah seseorang telah memukulnya dengan palu. Namun, meskipun dalam penderitaan, Leah mencoba memahami potongan-potongan kenangan yang berputar-putar di benaknya.
—Jadikan aku istrimu.
Ada taman bunga peony. Dia ingat betul saat dia memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Blain. Namun kali ini berbeda. Seorang pria lain berdiri di had ...
YOU MAY ALSO LIKE