Previous chapter:
Chapter 42: – Bayang-bayang Kepercayaan
Next chapter:
Chapter 44: – Bayang-bayang Luka
PREVIEW
... mbun. Udara hutan terasa lembap, dingin menusuk kulit, dan aroma tanah bercampur dedaunan busuk menyelimuti indra penciuman. Pepohonan tinggi menjulang seperti penjaga bisu, sementara ranting-ranting tua menggantung bagaikan tangan kurus yang siap meraih siapa pun yang melintas. Cahaya matahari menembus celah dedaunan, menciptakan bayangan kelam yang menari di tanah berlumpur.
Di belakangnya, Daren dan Ilva mengikuti dengan langkah ringan. Veyla dan Joren berjaga di sisi lain, mata merek ...
YOU MAY ALSO LIKE