Previous chapter:
Chapter 54: – Kebenaran di Balik Bayangan
Next chapter:
Chapter 56: – Pengorbanan Terakhir
PREVIEW
... terasa menipu. Kaelen berdiri di depan tenda komandonya, memandang ke arah hutan yang tak pernah benar-benar tidur. Pepohonan tua menjulang dengan cabang-cabang yang tampak seperti tangan kurus meraih ke udara. Angin dingin berdesir melewati dedaunan kering, menciptakan bisikan samar yang terdengar seperti suara makhluk-makhluk yang mengintai. Aroma tanah basah bercampur lumut memenuhi hidungnya, sementara burung hantu melengking dari kejauhan, menambah nuansa suram pagi itu. Udara dingin menye ...
YOU MAY ALSO LIKE