Previous chapter:
Chapter 57: – Bayangan yang Memudar
Next chapter:
Chapter 59: – Bayangan Masa Lalu
PREVIEW
... mengusir hawa dingin yang menyelimuti rombongan kecil itu. Kaelen berjalan di depan, langkahnya berat, pikirannya kosong. Setiap jengkal tanah yang ia lalui terasa asing, seolah ia telah kehilangan arah—bukan hanya di dunia ini, tetapi juga dalam dirinya sendiri.
Di belakangnya, Lyra dan Varrok berjalan dalam diam. Hanya suara ranting patah dan desir angin yang menemani mereka. Lyra sesekali melirik Kaelen dengan khawatir, tetapi ia tidak tahu harus berkata apa. Kata-kata rasanya tidak a ...
YOU MAY ALSO LIKE